Mojokerto,locusdelictinews|Rabu, 3 Juli 2025 Sebagai bagian dari pemenuhan hak beragama dan pembinaan kepribadian, warga binaan pemasyarakatan (WBP) beragama Nasrani di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto kembali melaksanakan ibadah rutin yang berlangsung dengan tertib dan khidmat.
Kegiatan ibadah ini dilaksanakan di ruang pembinaan keagamaan yang telah disediakan khusus oleh pihak Lapas. Dengan bimbingan dari pembina rohani dan dukungan langsung dari Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Gunung Gedangan, para warga binaan mengikuti ibadah dengan penuh kekhusyukan. Rangkaian kegiatan meliputi pujian, doa bersama, hingga pembacaan dan perenungan firman Tuhan.
Kepala Lapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menyampaikan bahwa pelaksanaan ibadah bagi seluruh umat beragama di dalam Lapas merupakan bagian dari komitmen Lapas Mojokerto dalam memberikan pelayanan dan pembinaan kepribadian berbasis kerohanian secara adil dan merata.
“Ibadah merupakan hak dasar setiap warga binaan. Kami berkomitmen untuk memberikan ruang dan fasilitas bagi setiap agama agar proses pembinaan rohani dapat berjalan dengan baik dan membentuk pribadi yang lebih baik. Kami juga sangat mengapresiasi kerja sama dengan GKJW Gunung Gedangan yang secara konsisten mendampingi warga binaan Nasrani,” ujar Kalapas.
Melalui kegiatan ibadah ini, diharapkan para warga binaan dapat memperkuat keimanan, memperbaiki diri, dan menumbuhkan kesadaran spiritual sebagai bagian dari proses rehabilitasi sosial selama menjalani masa pidana.
Selain sebagai sarana pembinaan rohani, ibadah rutin ini juga menjadi ruang refleksi bagi para warga binaan untuk mempererat toleransi, saling menghargai, dan menciptakan suasana lingkungan Lapas yang damai dan harmonis.
Pelaksanaan kegiatan ibadah ini juga diawasi secara langsung oleh petugas pengamanan untuk memastikan kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Lapas Mojokerto akan terus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keagamaan seperti GKJW Gunung Gedangan, guna memberikan pembinaan spiritual yang berkelanjutan sebagai bagian dari proses pembinaan menyeluruh terhadap warga binaan.
(Narco)