Magetan,Locusdelictinews|Suasana penuh khidmat menyelimuti Padepokan PSHT Cabang Magetan saat ratusan warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari berbagai cabang di Jawa Timur berkumpul untuk menyaksikan momen penting bagi perjalanan organisasi. Pada hari itu, dua tokoh PSHT Surabaya resmi dikukuhkan untuk memimpin roda organisasi di salah satu cabang terbesar dan paling strategis di Indonesia. Minggu (7/12/25).
Adalah M. Asrori, S.E., yang dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Cabang PSHT Surabaya, dan Dwi Eko Prastiawan, S.H., yang resmi menjabat sebagai Ketua Cabang PSHT Surabaya untuk masa bakti 2025–2027. Prosesi pengukuhan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PSHT, Dr. Ir. Muhammad Taufik, S.H., M.Si., yang hadir bersama jajaran pengurus pusat serta para sesepuh PSHT.
Kehadiran seluruh Ketua Cabang PSHT se-Jawa Timur memberikan bobot besar terhadap acara tersebut. Tidak hanya mencerminkan tingginya dukungan struktural, namun juga menunjukkan kuatnya soliditas warga PSHT di wilayah Jatim yang selama ini dikenal sebagai salah satu basis kekuatan terbesar dalam organisasi.
Prosesi Pengukuhan Berjalan Khidmat dan Penuh Wibawa
Pengukuhan dimulai dengan serangkaian prosesi internal organisasi, disertai pengucapan komitmen dan janji pengabdian oleh kedua pimpinan yang dikukuhkan. Suasana hening seketika ketika Ketua Umum PSHT menegaskan bahwa jabatan dalam organisasi bukanlah sekadar posisi, melainkan amanah yang membawa tanggung jawab moral dan spiritual.
Dengan simbol-simbol kehormatan organisasi, Ketum PSHT menegaskan legitimasi kepemimpinan keduanya. Tepuk tangan panjang pun menggema di dalam padepokan, menandai lahirnya babak baru PSHT Surabaya.
Pesan Tegas Ketua Umum: “Jaga Marwah Organisasi dengan Hati yang Bersih”
Dalam sambutannya, Ketua Umum PSHT menyampaikan pesan mendalam yang menjadi penegasan arah organisasi ke depan. Ia menekankan bahwa pemimpin cabang dan Dewan Pertimbangan memiliki peran strategis dalam menjaga nilai, moralitas, serta stabilitas organisasi di tingkat daerah.
“Pengukuhan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan hati yang bersih, dengan keikhlasan, dan dengan integritas yang tidak bisa ditawar. Pemimpin cabang adalah cermin ajaran Setia Hati, maka jalankan tugas ini dengan lurus dan bermartabat,” tegasnya.
Beliau juga menyoroti pentingnya menjaga persatuan internal, memperkuat kaderisasi, serta meningkatkan kualitas pembinaan anggota. Menurutnya, PSHT harus terus melahirkan pribadi berkarakter luhur, mampu berkontribusi sosial, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kerukunan.
“Surabaya adalah cabang besar, cabang strategis. Kepemimpinan yang kuat dan rukun akan menentukan arah masa depan organisasi. Saya berharap kalian menjalankan tugas dengan mengedepankan musyawarah, kebijaksanaan, dan kepedulian kepada warga,” lanjutnya.
Harapan Baru untuk PSHT Surabaya
Pengukuhan ini menjadi momentum penting bagi PSHT Surabaya untuk memperkuat pondasi organisasi, menyegarkan program kerja, serta memperluas peran sosial di tengah masyarakat. Dengan latar belakang pengalaman organisasi dan integritas yang dimiliki kedua pimpinan baru tersebut, warga Surabaya optimis bahwa PSHT akan semakin solid dan maju di periode 2025–2027.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama, dilanjutkan sesi silaturahmi antara pengurus cabang se-Jawa Timur. Suasana hangat penuh persaudaraan terasa kuat, mencerminkan nilai luhur Setia Hati Terate yang selalu dijunjung tinggi oleh seluruh warganya.
(Nrk)

