Mojokerto,locusdelictinews|Jumat, 18 Juli 2025 pukul 15.20 WIB menjadi waktu hembusan nafas terakhir dari seorang tahanan A1 titipan Polres Mojokerto Kota yang dititipkan di Lapas Kelas IIB Mojokerto sejak 2 Juni 2025 bernama Irwan Hardianto alias Mex kasus Narkoba. Humas Lapas Mojokerto memberikan informasi bahwa Tahanan Irwan sebelumnya pada tanggal 15 Juli 2025 mengeluhkan sakit mual, muntah, dan sesak serta tubuh lemas. Mendengar keluhan itu Tim Medis Lapas Mojokerto yang terdiri dari 1 Dokter dan 2 Perawat langsung menangani pasien dengan cepat dan baik di Klinik Pratama Lapas. Setelah itu kondisi Tahanan Irwan mulai membaik dan dikembalikan ke kamar hunian.
Setelah itu pada hari jumat tanggal 18 Juli 2025 pukul 09.00 WIB Tahanan Irwan mengeluh kembali kepada petugas nyeri ulu hati, sesak nafas dan badan lemas kemudian dibawa ke klinik Lapas. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD : 123/70 mmHg, HR : 93 x /mnt, SpO2 : 98 % Temp : 36’7 C, kemudian dokter memberikan obat oral sambil observasi di Klinik Lapas Mojokerto sampai pukul 14.00 WIB dan Petugas Lapas berkoordinasi dengan Pihak Penyidik yaitu Polres Mojokerto Kota. Melihat hasil observasi pasien tidak meningkat membaik, Tim Medis berkoordinasi dengan Kalapas Mojokerto. Mendengar hal tersebut Kalapas langsung memerintahkan Petugas untuk langsung cepat merujuk ke RSUD dr. Wahidin Mojokerto Kota untuk di berikan perawatan lebih lanjut. Langsung cepat bawa ke RSUD, berikan penanganan yang cepat supaya yang bersangkutan cepat sembuh, hubungi pihak Kepolisian dan Keluarga untuk pendampingan. Jelas Rudi Kristiawan selaku Kalapas Mojokerto.
Pada pukul 14.30 WIB Tahanan yang sakit dibawa ke RSUD oleh Petugas. Pada pukul 14.45 WIB tahanan Irwan segera mendapatkan penanganan Tim Medis IGD RSU Wahidin Sudirohusodo. Setelah dr. UGD memberikan penanganan intesif namun pada pukul 15.20 WIB takdir berkehendak lain dan tahanan an. Irwan dinyatakan meninggal oleh dokter jaga IGD RSU Wahidin Sudirohusodo dengan diagnosa sakit serangan struk dan aspirasi yang mengarah ke jantung karena Tahanan pada saat di UGD sempat batuk dan tersedak.
Pada saat Tahanan meninggal di saksikan oleh Tim Medis Lapas Mojokerto, Tim Medis UGD RSUD, Kasat Narkoba Polres Mojokerto Kota, dan pihak perwakilan keluarga. Dokter UGD menjelaskan secara langsung sakitnya meninggal karena memang benar murni sakit. Pihak Polres Mojokerto dan Lapas juga memberikan pemahaman kepada keluarga pada saat serah terima jenazah dan menawarkan apakah perlu dilakukan otopsi. Lalu pihak keluarga menyampaikan sudah menerima dengan iklas dan menyampaikan tidak perlu dilakukan otopsi.
Selanjutnya jenazah diberangkatkan ke rumah nya di daerah Tarik Sidoarjo dan dimakamkan oleh keluarga. Selama ini pihak Lapas Mojokerto sebagai tempat pembinaan Narapidana dan tempat titipan Tahanan sudah memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada seluruh Tahanan dan Narapidana. Namun karena memang takdir Tuhan berkata lain, Tahanan Irwan harus menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit.
(Narco)
