Mojokerto, locusdelictinews|Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto menggelar kegiatan “Nyate Bareng” yang sarat nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (7/6) pagi di Blok hunian Lapas.
Kegiatan ini semakin istimewa dengan kehadiran dua tokoh penting, yakni Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur, Bapak Kadiyono, serta Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ery Purwanti. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap upaya pembinaan yang humanis dan partisipatif di lingkungan pemasyarakatan.
Pada Idul Adha tahun ini, Lapas Mojokerto menyembelih 15 hewan kurban yang terdiri dari 3 ekor sapi dan 12 ekor kambing. Daging kurban dibagikan kepada warga binaan, jajaran pegawai, serta masyarakat sekitar dan keluarga warga binaan yang kurang mampu. Sebelumnya, Lapas telah menyalurkan kupon pengambilan daging kurban untuk memastikan pembagian berlangsung tertib dan tepat sasaran.
Kegiatan “Nyate Bareng” bukan sekadar tradisi, namun telah menjadi agenda pembinaan sosial yang rutin digelar di Lapas Mojokerto. Tidak hanya kali ini, sejak Rudi Kristiawan menjabat sebagai Kalapas Mojokerto, kegiatan semacam ini telah dilaksanakan sedikitnya empat kali sebagai bentuk konsistensi dalam membangun budaya kebersamaan dan keterbukaan.
Dalam sambutannya, Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya mencerminkan semangat berbagi, tetapi juga menjadi bagian dari proses pembinaan kepribadian warga binaan, sekaligus menciptakan iklim kerja yang positif dan harmonis.
“Kegiatan ini bukan sekadar membakar sate bersama, tetapi merupakan bentuk komunikasi sosial yang sehat di antara seluruh elemen di Lapas Mojokerto. Nilai-nilai keikhlasan, gotong royong, dan persaudaraan yang menjadi inti dari Idul Adha, kita hadirkan secara nyata di sini,” ujar Rudi.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jatim, Kadiyono, turut mengapresiasi inisiatif Lapas Mojokerto dalam menciptakan ruang pembinaan yang lebih inklusif dan humanis.
“Saya bangga melihat bagaimana semangat kebersamaan ini tumbuh di lingkungan lapas. Ini menunjukkan bahwa pembinaan itu bisa dilakukan dengan pendekatan yang menyentuh hati dan kemanusiaan. Apa yang dilakukan Lapas Mojokerto ini patut menjadi contoh,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan santap sate bersama dalam suasana kekeluargaan yang hangat. Tawa dan canda mewarnai kebersamaan antara petugas, warga binaan, dan tamu undangan, menjadikan momen ini sebagai salah satu bentuk nyata dari pemasyarakatan yang lebih terbuka, inklusif, dan bernilai sosial tinggi.
Melalui kegiatan ini, Lapas Mojokerto menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program-program pembinaan yang membumi, menyentuh hati, dan memperkuat sinergi antara institusi, warga binaan, dan masyarakat.
(Narko)