Cilacap, locusdelictinews|Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menggelar rapat Analisis dan Evaluasi (Anev) secara virtual pada Rabu, 07 Mei 2025 , mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala, pejabat struktural, serta pegawai Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar secara virtual di Ruang Sekretariat ABK/WBBM Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan, Kamis (08/05).
Rapat Anev ini bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas capaian kinerja serta menyampaikan arahan strategis terkait penguatan di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dalam rapat tersebut, masing-masing biro dan unit kerja di Sekretariat Jenderal menyampaikan laporan serta tantangan yang dihadapi selama tahun berjalan.
Seperti yang disampaikan Biro Perencanaan dan Keuangan melaporkan bahwa hingga saat ini realisasi anggaran Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan tahun 2025 telah mencapai 32,78%. Adapun Biro BMN memaparkan perkembangan dalam pengelolaan aset, termasuk proses likuidasi, pengalihan aset Rupbasan ke Kejaksaan Agung, serta rencana relokasi Lapas/Rutan yang berada di tengah kota.
Di bidang pengawasan, Inspektorat Jenderal mencatat adanya peningkatan implementasi Reformasi Birokrasi dan kepatuhan pelaporan harta kekayaan melalui aplikasi CARAKA. Inspektorat Jenderal terus mendorong meningkatnya kapabilitas APIP dan pelaksanaan RB di lingkungan Inspektorat.
Rapat ini juga menyoroti berbagai strategi penanganan over crowded di UPT Pemasyarakatan, termasuk pemindahan narapidana high-risk ke Pulau Nusakambangan, serta upaya penguatan ketahanan pangan dan pengembangan program kemandirian melalui UMKM.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan memberikan sejumlah arahan strategis, di antaranya tentang peningkatan pengawasan dan pengendalian di 33 Kantor Wilayah dan seluruh UPT se- Indonesia, serta pemberian reward dan punishment terhadap SDM Pemasyarakatan sebagai bagian dari sistem penilaian kerja.
Red.