Mojokerto,locusdelictinews|Bulan suci Ramadan menjadi momentum bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto Kanwil Ditjenpas Jawa Timur untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai kegiatan keagamaan. Salah satu kegiatan utama yang digelar adalah Ngaji Kilatan Kitab Miah Hadits, yang bekerja sama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto. Pengajian ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman agama, meningkatkan keimanan, serta menjadi sarana introspeksi diri bagi warga binaan.(5/3)
Kegiatan Ngaji Kilatan ini berlangsung di Masjid At-Taubah Lapas Mojokerto dan diikuti oleh warga binaan Muslim dengan penuh antusias. ustaz dari PCNU Kabupaten Mojokerto membimbing langsung pengajian ini, membahas seratus hadits pilihan yang terkandung dalam Kitab Miah Hadits. Hadits-hadits yang dikaji mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti pentingnya akhlak mulia, keikhlasan dalam beribadah, serta motivasi untuk bertaubat dan memperbaiki diri.
Kepala Lapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan keagamaan selama Ramadan yang bertujuan untuk membentuk warga binaan yang lebih religius dan berakhlak baik. “Ramadan adalah bulan penuh berkah, dan kami ingin warga binaan mendapatkan manfaat spiritual dari bulan suci ini. Ngaji KilatanKitab Miah Hadits menjadi sarana untuk memperdalam ilmu agama dan membangun karakter mereka agar lebih baik setelah bebas nanti,” ujar Kalapas.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Ramadan di Lapas Mojokerto tidak hanya menjadi waktu menjalankan ibadah puasa, tetapi juga menjadi momen perubahan dan pembinaan spiritual bagi warga binaan. Kalapas menegaskan bahwa program pembinaan keagamaan seperti ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan agar warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan keimanan yang lebih kuat dan sikap yang lebih baik.
(red)