Ngawi,locusdeluctinews| PT Trofi Fajar Timur Sakti resmi gelar jagad baru dengan membangun wisata edukasi budaya di tiga lokasi strategis Jawa Timur: Gunung Kawi (Malang), Mrasih Motruno (Pacet, Mojokerto), dan Jogorogo (Ngawi).
Program ini telah dideklarasikan bersamaan dengan Dewan Kampung Nuswantara di Pendopo Kabupaten Malang, Minggu (9/11/2025). Saat ini dilanjutkan tumpengan sebagai rasa syukur di Pendopo Palerman Alas Ketonggo Srigati, Ngawi, Sabtu (15/11/2025), dan puncaknya ruwatan di Mrasih Motruno Pacet, Mojokerto, Kamis (4/12/2025), lengkap dengan pertunjukan wayang kulit berjudul Wahyu Pulung Ndaru.
Mega Proyek ini kerjasama dengan Yayasan Panembahan Motruno Bangkit, Yayasan Wangsa Negara, Yayasan Jawapes Indonesia Emas, PT. Tritunggal Aji Jaya, PT. Karya Inti Nusantara Makmur, PT. Hilal Vina Jaya, PT Jawapes Indonesia, Dewan Kampung Nuswantara, Jaringan Warga Peduli Sosial dan Media Jawapes.
Direktur PT. Trofi Fajar Timur Sakti, M Samsul, menegaskan gelar jagad baru ini menghadirkan wisata edukatif yang berdampak sosial positif.
“Kita akan memberdayakan masyarakat setempat secara berkelanjutan,” tegas Samsul, Sabtu (15/11/2025).
Dr. Suwito SH MH, Komisaris PT Tritunggal Aji Jaya, selaku pelaksana pembangunan, menambahkan, kerjasama proyek ini lahir dari kepedulian untuk melestarikan budaya dan menjaga warisan leluhur.
“Proyek ini dijalankan sesuai standar kualitas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” jelas Suwito.
Rizal Diansyah Soesanto ST CPLA, Direktur PT Jawapes Indonesia, selaku perencana, menjelaskan proyek ini sebagai bentuk nyata kepedulian dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah.
“Konsep wisata menggabungkan edukasi, budaya, dan pelestarian seni lokal sehingga setiap lokasi menjadi pusat pembelajaran dan pengalaman budaya,” ujar Rizal.
Doni Adi Siswanto Spd, Ketua Yayasan Panembahan Motruno Bangkit, selaku pengelola wilayah di Mojokerto, menekankan akan memfasilitasi UMKM.
“Kami bukan hanya memberi tempat, tetapi juga pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan untuk mendorong pertumbuhan usaha lokal,” ungkapnya.
Sedangkan Sapto, Koordinator Tim 11, wilayah Ngawi, menambahkan UMKM akan diberi dukungan.
“Kami juga dorong penguatan UMKM lewat manajemen dan promosi agar wisata edukasi ini langsung mengangkat ekonomi warga.” jelasnya.
Program gelar jagad baru ini diharapkan menjadi pusat wisata edukatif, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi lokal, sekaligus memperkuat pariwisata budaya Jawa Timur melalui edukasi interaktif serta kegiatan tradisi seperti ruwatan dan pertunjukan wayang kulit.
(Red)
