Mojokerto,locusdelictinews| Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Wisuda Santri Kitab Al-Imrithi Angkatan II Program Pembinaan Santri At-Taubah, Rabu hari lalu. Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh khidmat, bekerja sama dengan Pondok Pesantren An-Nur Darul Az-Zahro, Krian, Sidoarjo.
Acara dibuka dengan pembacaan sholawat banjari oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tergabung dalam grup rebana lapas. Lantunan sholawat menambah suasana religius dan menghadirkan rasa syukur atas kesempatan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW di dalam lingkungan pemasyarakatan.
Dalam kegiatan ini, para santri At-Taubah yang telah menuntaskan pembelajaran Kitab Al-Imrithi mengikuti prosesi wisuda. Kitab tersebut merupakan salah satu rujukan penting dalam ilmu nahwu (tata bahasa Arab), yang menjadi dasar dalam mendalami pemahaman Al-Qur’an dan hadis.
Sebanyak 13 santri warga binaan resmi diwisuda sebagai tanda keberhasilan mereka dalam menyelesaikan program pembelajaran. Prosesi wisuda dilakukan dengan simbolis pemakaian selempang santri, penyerahan piagam, serta doa bersama untuk keberkahan ilmu yang diperoleh.
Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menyampaikan rasa bangga kepada seluruh warga binaan yang diwisuda. Ia menekankan bahwa program keagamaan ini bukan hanya sekadar pembelajaran ilmu, tetapi juga pembinaan moral dan akhlak. “Kami berharap para santri At-Taubah dapat meneladani akhlak Rasulullah SAW, dan menjadikan ilmu yang didapat sebagai bekal hidup ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Pimpinan Pondok Pesantren An-Nur Darul Az-Zahro, yang turut hadir dalam acara, juga memberikan tausiyah dan motivasi kepada warga binaan. Ia mengapresiasi kesungguhan para santri dalam menimba ilmu agama meskipun berada di dalam lapas, serta menegaskan bahwa pintu taubat selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin berubah menjadi lebih baik.
Kegiatan Maulid Nabi dan Wisuda Kitab Al-Imrithi Angkatan II ini menjadi bukti nyata sinergi antara Lapas Mojokerto dengan lembaga keagamaan dalam mendukung program pembinaan. Selain meningkatkan kualitas spiritual, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan, semangat belajar, dan motivasi perubahan bagi warga binaan.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan seluruh warga binaan semakin termotivasi untuk memperdalam ilmu agama, memperbaiki akhlak, dan membangun komitmen kuat untuk menjadi pribadi yang bermanfaat setelah bebas nanti. Momentum Maulid Nabi SAW sekaligus wisuda santri ini menegaskan bahwa pembinaan keagamaan adalah salah satu jalan terbaik untuk mewujudkan tujuan pemasyarakatan yang sesungguhnya.
(Narko)
