Mojokerto,locusdelictinews|Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan sekaligus membekali keterampilan warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto kembali melaksanakan kegiatan penanaman sayuran, (4/7) Kali ini, jenis tanaman yang dibudidayakan adalah sayur sawi, yang dikenal mudah tumbuh dan bernilai gizi tinggi.
Kegiatan penanaman ini dipusatkan di area kebun pembinaan Lapas Mojokerto yang telah dikelola sebagai lahan produktif. Dipimpin langsung oleh jajaran seksi Kegiatan Kerja bersama petugas pembinaan kemandirian, penanaman dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan sejumlah warga binaan.
Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konkret dukungan Lapas terhadap kebijakan nasional di bidang ketahanan pangan, serta bagian dari pembinaan keterampilan bagi warga binaan agar lebih produktif dan mandiri.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, tetapi juga menanamkan nilai kerja keras, tanggung jawab, dan keterampilan yang bisa menjadi bekal hidup setelah mereka bebas nanti,” jelas Kalapas Rudi Kristiawan.
Sayur sawi dipilih karena termasuk tanaman hortikultura yang memiliki masa tanam pendek dan perawatan yang relatif mudah. Selain itu, hasil panen nantinya juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur lapas maupun sebagai bahan pelatihan pengolahan makanan sehat bagi warga binaan.
Dengan semangat kerja bersama dan pemanfaatan lahan yang ada, Lapas Mojokerto terus berupaya mengembangkan unit-unit kemandirian sebagai bentuk pembinaan yang berkelanjutan. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun variasi tanaman demi mendukung ketahanan pangan internal dan penguatan program pembinaan produktif di dalam Lapas.
(Narco)

