Mojokerto, locusdelectinews|Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana setiap amal ibadah, baik yang wajib maupun yang sunnah, mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Di tengah kesibukan ibadah puasa, bulan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk memperdalam ilmu agama dan memperbaiki diri. Hal ini pula yang menjadi semangat bagi para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mojokerto, yang memanfaatkan momen Ramadan untuk mendulang ilmu melalui pengajian [15/3].
Para narapidana di Lapas Mojokerto mengikuti pengajian kitab *Nailul Roja* yang dipandu oleh Bapak sidik. Kitab *Nailul Roja* merupakan karya ulama besar yang berisi penjelasan tentang doa-doa yang dapat mengundang rahmat dan ampunan Allah, yang sangat relevan dengan kondisi spiritual selama bulan Ramadan. Para peserta pengajian memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam ilmu agama, memperbaiki akhlak, serta meraih ampunan Allah melalui pengajaran yang diberikan.
Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan menyampaikan “Kegiatan pengajian ini tidak hanya menjadi ajang menambah ilmu pengetahuan tentang agama, tetapi juga sebagai sarana introspeksi diri. Warga binaan yang hadir tampak antusias mengikuti setiap sesi, dengan harapan dapat memperbaiki kehidupan mereka, baik di dunia maupun di akhirat. Terlihat suasana penuh khusyuk saat para peserta mengikuti ceramah yang diberikan, dan kemudian melaksanakan doa bersama sebagai bentuk pengharapan kepada Allah SWT”.
Di Lapas Mojokerto, kegiatan pengajian kitab ini menjadi bukti bahwa pendidikan agama tidak terbatas oleh tempat dan keadaan. Ramadan bukan hanya waktu untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga untuk mendulang ilmu, memperbaiki diri, dan memperoleh rahmat serta ampunan dari Allah SWT. Bagi warga binaan, pengajian *Nailul Roja* di bulan penuh berkah ini menjadi kesempatan emas untuk menata ulang hidup mereka dan berharap mendapatkan pengampunan serta kesempatan kedua untuk hidup lebih baik di dunia dan akhirat.
(red)