Denpasar, Locusdelictinews|Suasana duka dan khusuk tampak mengiringi prosesi kremasi mendiang I Wayan Bagiarta (60) di Krematorium Santha Yana Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar, Selasa 25 Februari 2025.
Istri,anak,kerabat, rekan, maupun sahabat mendiang mengiringi upacara kremasi sekaligus pelepasan menuju ke peristirahatan abadinya,diketahui telah tutup usia pada Sabtu, 22 Februari 2025 jam 22:00,lalu janazah almarhum di titipkan di RSUD Wangaya, Denpasar Utara.
Pelaksanaan kremasi pun digelar sebagaimana mestinya dan dipuput oleh sulinggih.
Setelah upacara pembakaran selesai, dilanjutkan dengan upacara nganyut (melarung atau menghanyutkan abu jenazah ke laut/kesungai sebagai simbol bersatunya kembali jiwa dengan alam semesta).Dilanjutkan dengan prosesi ngedetin Atma (Ngedetin Atma adalah prosesi upacara “memanggil atau menarik atman kembali” oleh pihak keluarga dalam rangkaian upacara ngaben yang biasanya dilakukan setelah upacara nganyut)
Setelah upacara ngedetin selesai, sang atman akan dibawa ke tempat peyadnyan untuk dilakukan proses dari rentetan upacara ngaben yaitu Ngajum Nyekah (upacara untuk menyucikan roh leluhur yang telah meninggal dunia) Ngajum Sekah adalah membuat simbol Panca Tan Matra dalam bentuk puspa lingga sarira sebagai rangkaian upacara Nyekah setelah dilakukan ngangget don bingin yang bertujuan untuk membuat Lingga Sarira, kembaran identik dari badan fisik almarhum dengan membuat simbol Panca Tan Matra yang disebut dalam upacara yadnya, setelah prosesi ngajum nyekah dilanjutkan dengan upacara nganyut sekah ke laut (Nganyut sekah adalah prosesi dalam upacara Ngaben yang dilakukan dengan menghanyutkan abu jenazah ke laut) untuk upacara terakhir dari rentetan ngaben.
Komang Primayanti selaku Istri dari almarhum menyampaikann banyak terimakasih kepada saudara saudari semuanya,sudah berkenan mengikuti prosesi upacara ngaben almarhum suaminya sampai selesai,ucapnya.
(Ma)