Surabaya,locusdelictinews|Korban pembunuhan seorang wanita yang berinisial MA. (24) asal Sukosari, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang yang dibunuh pacarnya sendiri di sebuah hotel bintang lima, Surabaya, Kamis (16/01/2025) lalu menjadi mesteri.
Pasalnya, wanita tersebut dibunuh di hotel Double Tree Surabaya, oleh pacarnya, MI (25) Asal Cermi atau kos di Bubutan Surabaya itu rupanya sedang dalam keadaan hamil empat bulan.
“Korban dinyatakan hamil setelah petugas melakukan penyidikan dan otopsi dirumah sakit di Surabaya.” Jelas AKP Grandhika Indra Waspada, Kapolsek Genteng, Sabtu (18/01/2025).
Grandhika menjelaskan, pada saat itu tersangka datang ke polsek Genteng dengan menyertakan diri dan menceritakan bahwa dirinya telah membunuh pacarnya di sebuah hotel di bintang lima Surabaya.
“Polisi langsung datang ke TKP lokasi untuk memastikan dan ternyata benar korban sudah ditemukan tak bernyawa didalam kamar hotel itu.” Katanya.
Menurut Grandhika usai dilakukan penyelidikan dan olah TKP, korban lalu dibawa dibawa kerumah sakit dan hasil otopsi serta keterangan tersangka sama. Bahwa korban dibunuh pelaku dalam kondisi hamil empat bulan.
“Pelaku mengaku bahwa dirinya melakukan itu karena sakit hati, alasannya korban masih menyimpan foto dan vidio mantan pacarnya sehingga keduanya terjadi cekcok mulut.” Ungkapnya.
Lanjut kata Grandhika, pelaku mengetahui jika korban masih menyimpan foto dan vidio mantannya melalui media sosial, pelaku dan korban terus bertengkar sehingga pelaku kalap mata dan membunuh korban dengan mencekik.
“Selain dicekik, mulut korban juga ditutup oleh pelaku Supaya tidak berteriak dan melawan pelaku sehingga korban menghembuskan nafas terahir kemudian meninggal dunia.” Ujarnya.
Dalam penyesalan, Grandhika menyampaikan, Setelah melakukan aksinya, tersangka saat itu tetap berada di lokasi kejadian selama dua jam. Dia masih terkejut dan sulit menerima apa yang telah terjadi.
“Menurutnya, pelaku masih belum bisa meninggalkan korban karena masih sayang, atas peristiwa itu tersangka menyesali apa yang sudah dilakukan dan menyerahkan diri untuk menebus rasa bersalahnya.” Tambah Grandhika.
Proses penyidikan terus berlanjut, dan polisi memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat. Bukti forensik menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang dilakukan langsung oleh pelaku menggunakan kedua tangannya.
“Kami akan terus mencari dan menggali fakta-fakta terbaru dan memastikan keadilan bagi korban,”pungkasnya.
(Amsory)