Surabaya,locusdelictinews|Peristiwa yang sempat menghebohkan Kota Surabaya beberapa waktu lalu, yakni dugaan perampokan dengan kekerasan di kawasan Undaan Kulon, ternyata hanyalah rekayasa.
Pasalnya, korban berinisial SL, seorang warga Blora, mengaku telah berbohong terkait insiden tersebut.
Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolsek Genteng, Selasa (14/01), SL mengakui bahwa cerita tentang dirinya yang menjadi korban begal dan dibuang ke sungai adalah Rekayasa semata.
Motif di balik kebohongan ini cukup mengejutkan, SL merasa malu karena telah terjatuh ke sungai akibat kondisi kesehatannya yang kurang baik, yakni penyakit katarak.
Kapolsek Genteng, AKP Grandhika Indera Waspada S.I.K.,M.I.K. mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan mendalam termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Hasilnya, tidak ditemukan bukti yang mendukung keterangan korban. Justru, rekaman CCTV menunjukkan bahwa korban sendiri yang terjatuh ke sungai.” Ujar Grandhika,
Kapolsek Genteng pun yang akrab disapa Dika itu pun menghimbau bagi segenap masyarakat untuk tidak menyampaikan berita yang dapat membuat gaduh,
“Tentunya, mengganggu kenyamanan dan ketertiban warga dalam ber aktivitas serta mengganggu kondusifitas di kota Surabaya.” Katanya.
Tambah Grandhika menuturkan Sebagaimana program bapak Kapolrestabes Surabaya yang senantiasa menekan angka kriminalitas baik melalui inovasi atau patroli unit kecil lengkap,
“Patroli jogo boyo serta patroli blue light yang tentunya bisa menampilkan kehadiran polisi di tengah masyarakat baik dilaksanakan oleh polrestabes Surabaya dan tentunya polsek jajaran ,”ujarnya.
( Amsory)