Surabaya,locusdelictinews|Tragedi meninggalnya FP (25) warga Benowo Gang V, Pakal Surabaya SudahHampir satu bulan lamanya, hingga saat ini kasus tersebut belum ada titik terang.
Kejadian tersebut telah memicu perhatian masyarakat setempat dan berharap agar keadilan segera ditegakkan setegak-Tegaknya.
Adapun Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Minggu (8/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB di lahan makam Raci, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya, hingga FP ditemukan sudah takbernyawa.
Rekan Media brsama relawan Marmoyo Community MelakukanInvestigasi
Waktu itu sudah ada pihak kepolisian melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban,” ujar warga yaang enggan disebutkan Namanya, Senin (7/1/2025).
Relawan Marmoyo Community bersama rekan media setelah menerima informasi tersebut langsung melakukan investigasi di TKP pada Kamis (9/1/2025).
Ketika ada dimakam umum Raci, mereka bertemu dengan salah satu warga yang sedang berziarah di lokasi makam umum tersebut.warga menyampaikan, bahwa korban adalah pemuda pendiam yang aktif dalam kegiatan sosial seperti hadrah bersama anak yatim piatu.
“Ya allah seberapa besar dosa orang yang membunuh anak itu, anak itu anak baik-baik, dia bukan pencuri dan anak itu tidak punyak kebiasaan mencuri. ko tega melukai anak itu hingga meninggal dunia. Kami berharap semoga permasalahan ini cepat terungkap,” ucap seorang warga yang tak mau disebut namanya.
Kemudian tim relawan dari Marmoyo Community bersama rekan media, melanjutkan Investigasi menuju ke lokasi selanjutnya.
Kemudian Saat tim relawan Marmoyo Community menemui Didik, selaku kuasa hukum keluarga korban, mereka menanyakan perkembangan terkait peristiwa tragis yang dialami korban FP.
Bahwa pihaknya sudah mendampingi keluarga korban untuk melaporkan kasus ini kepada Polsek Pakal.
“Kami selaku kuasa hukum sudah mendampingi keluarga korban ke polsek pakal untuk membuat LP”, ujarnya
Masih kata Didik“Kami menerima penjelasan dari Kanit Reskrim Polsek Pakal terkait hasil otopsi, yang menunjukkan beberapa tanda, seperti lebam di bagian pinggang belakang, samping, dan dagu, serta luka di mulut, diduga akibat benturan benda tumpul,” jelasnya
Didik menegaskan, meski dalam otopsi itu hasil benda tumpul ia belum berani menyimpulkan, apakah kematian FP disebabkan oleh kekerasan atau bukan.
“Kami sebagai kuasa hukum, bersama pihak kepolisian, belum berani menarik kesimpulan terkait penyebab kematian berdasarkan hasil otopsi tersebut”, paparnya.
“Kami tetap berkomitmen untuk mengawal dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” terangnya dan Kami selaku kuasa hukum akan tetap melanjutkan dan mendampingi keluarga korban untuk melaporkan kejadian ini,” tegas Didik.
Terpisah Saat dikonfirmasi oleh Kanit Reskrim Polsek Pakal, Ipda Bambang Setiawan, S.H. dalam pernyataannya menjelaskan, memang benar pada Kamis, 9 Januari 2025 malam, kuasa hukum beserta keluarga korban sudah membuat laporan Namun, pihaknya enggan memberikan tanggapan mengenai perkembangan penyelidikan penyebab kematian korban FP.
“Soal isi laporan langsung ditanyakan saja ke kuasa hukumnya karena supaya satu pintu”, paparnya, Jumat (10/01/2025).
Masyarakat Benowo bersama tim relawan Marmoyo Community meminta aparat penegak hukum, kuasa hukum, serta elemen masyarakat lainnya untuk berkolaborasi dalam mengungkap kebenaran di balik kasus ini.
“Hukum harus ditegakkan secara adil, tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” ungkap salah satu warga setempat.
Hasil otopsi diharapkan dapat menjadi pintu masuk utama untuk mengungkap misteri kematian FP.
“Semoga langkah ini menjadi jalan bisa mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban ,” ujar salah satu anggota keluarga korban.
.(Tim)