Bali locusdelictinew.com–Jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan berkumpul untuk mengikuti kegiatan rutin apel pagi pegawai yang dipimpin langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas), Senin (25/11). Kalapas ajak seluruh petugas untuk berbangga mengenakan seragam ASN Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas).
Mengawali amanatnya Muhamad Kameily selaku Kalapas mengajak seluruh jajaran ASN Lapas Tabanan untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang dimiliki baik dari kesehatan maupun pekerjaan. Beliau menyampaikan bahwa dengan berkat dan rahmat dari Tuhan kita semua dapat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik.
“Rekan-rekan sekalian mari kita hendaknya selalu bersyukur dengan apa yang sudah kita peroleh. Kita masih diberikan kesehatan untuk menjalankan kewajiban kita sebagai ASN selain itu kita juga mengetahui saat ini banyak adik-adik kita yang tengah berjuang dalam tes Calon Pegawai Negeri Sipil untuk bergabung dengan Kemenimipas sementara kita sudah menjadi bagian dari Kemenimipas itu sendiri. Untuk itu marilah kita berbangga mengenakan seragam ini dimana kita mendapatkan tugas mulia untuk membina teman-teman Warga Binaan”, ucap Kameily.
Kameily juga mengingatkan pada saat ini banyak berita-berita viral yang membuat Pemasyarakatan saat ini menjadi sorotan. Menanggapi hal tersebut beliau mengingatkan seluruh petugas untuk selalu bekerja sesuai Standar Operasioanal Prosedur (SOP). “Seperti yang kita ketahui pada sosial media maupun pemberitaan-pemberitaan dimana saat ini kinerja kita tengah disorot. Saya berharap rekan-rekan di Lapas Tabanan untuk selalu bekerja sesuai SOP dan fokus pada tugas pokok fungsi masing-masing,” tegasnya.
Pada kesempatan ini Kalapas juga membahas terkait kontestasi Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Koruspi bahwa hendaknya jangan menjadikan hal tersebut sebagai beban. “Adanya predikat ataupun tidak, Pembangunan Zona Integritas merupakan memang kewajiban kita dalam memberikan pelayanan. Hal tersebut harus kita tanamakan sebagai budaya kerja dan pola pikir dalam meningkatkan pelayanan publik dan kepercayaan masyarakat,” tutup Kameily.
(Yanto)