Bali,locusdelictinews– Setelah melaksanakan Desk Evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) melalui wawancara, Tim Penilai Mandiri (TPM) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia (RI) lakukan Verifikasi Lapangan (Verlap) ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tabanan, Kamis (10/10). Setelah meninjau langsung, pelayanan dan inovasi Lapas Tabanan tuai pujian dari TPM.
TPM yang terdiri dari Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Badan Strategi Kebijakan Kemenkumham, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Keimigrasian dengan koordinator Dwi Ari Wibowo tanpa menunggu lama langsung meninjau lokus-lokus utama sarana dan prasarana pelayanan mulai dari Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Ruang Kunjungan, Area Dapur, Klinik serta Blok Hunian Lapas. Pada verlap ini, Kantor Wilayah Kemenkumham Bali melalui Kepala Bagian Program dan Hubungan Masyarakat, Wayan Muliarta juga turut hadir untuk melakukan pendampingan.
Setelah berkeliling dan melihat secara langsung keadaan Lapas Tabanan, TPM kemudian memberikan penguatan yang dilaksanakan di Aula Candra Prabhawa. Kepala Lapas (Kalapas), Muhamad Kameily mengucapkan selamat datang serta berterima kasih kepada TPM yang sudah berkenan hadir untuk melakukan verlap ke Lapas Tabanan.
“Kami ucapkan selamat datang kepada Pak bowo beserta tim yang sudah datang ke tempat kami. Inilah Lapas Tabanan dengan segala keterbatasan yang kami miliki. Meskipun demikian besar harapan kami dengan segala usaha dan upaya serta kerja keras dari seluruh petugas yang terlibat kami mampu memperoleh predikat WBK di tahun ini. Selain itu kami berharap saran serta masukan dari TPM terkait pelayanan maupun inovasi kami yang nantinya dapat lebih kami maksimalkan lagi,” ujarnya.
Menanggapi perkataan Kalapas, Dwi Ari Wibowo yang merupakan Auditor Madya pada Inspektorat Jenderal Kemenkumaham RI sekaligus koordinator tim mengatakan bahwa pelayanan dan inovasi Lapas Tabanan sudah sangat bagus namun terdapat beberapa catatan yang tentunya dapat memaksimalkan apa yang sudah dilaksanakan.Â
Ia mengatakan mulai dari PTSP sampai blok hunian pelayanan sudah sangat bagus kemudian inovasi seperti Sistem Informasi Terpadu Lapas Tabanan (Sitepat) dan Therapy Stress Narapidana (Teh Rina) juga sudah tepat sasaran. “Layanan Teh Rina ini sangat menarik bagi kami karena ini merupakan salah satu inovasi terobosan dengan menggandeng Psikiater untuk kesehatan mental Warga Binaan. Sementara untuk inovasi Sitepat hendaknya lebih dimaksimalkan sehingga dapat memiliki dampak dan menjawab kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
TPM juga memberikan beberapa masukan seperti untuk lebih menonjolkan layanan prioritas sehingga terlihat perbedaannya dengan layanan umum, menyiapkan Mitigasi Risiko untuk integritas, menambah jumlah responden bulanan untuk survei, memperhatikan survei kotak pengaduan, memaksimalkan media sosial dan menanggapi pengaduan secara responsif serta jangan sampai terdapat berita viral tentang Lapas Tabanan.
Dikesempatan yang sama, Wayan Muliarta juga memberikan beberapa pesan bagi Lapas Tabanan utamanya terkait integritas petugas Lapas Tabanan.
“Pesan kami seluruh petugas Lapas Tabanan dapat menjaga integritas sehingga tidak sampai ada berita viral. Tentu saja ini bukan semata-mata demi kontestasi WBK tetapi komitmen yang memang harus selalu dijaga sampai kapanpun. Kemudian besar harapan kami Lapas Tabanan juga bisa berhasil meraih predikat WBK di tahun ini setelah sudah berjuang selama bertahun-tahun,” harapnya.
(Yanto)